BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Rambut tumbuh
hampir di semua bagian tubuh, kecuali pada telapak tangan dan kaki , kelopak
mata serta bibir. Salah satu bagian tubuh yang ditumbuhi rambut adalah kepala.Rambut
adalah sesuatu yang tumbuh dari lapisan dermis dan melalui saluran folikel
rambut ke luar dari kulit. Bagian rambut yang keluar dari kulit dinamakan
batang rambut (Tranggono dan latifah, 2007). Pertumbuhan rambut terbagi dalam tiga
fase, yakni fase pertumbuhan atau anagen, fase katogen dan fase talogen.
Timbulnya uban biasanya terkait dengan usia dan kemampuan tubuh untuk
memproduksi melanin, sehingga uban biasanya mulai tumbuh pada usia 45 tahun
keatas. Akan tetapi uban dapat pula muncul pada usia yang lebih muda karena
adanya faktor genetis. Faktor penyebab rambut beruban biasanya disebabkan oleh
faktor gizi, metabolism, zat kimiawi11,, faktor keturunan dan lain-lain.
(Kusumadewi,1999;49)
Salah satu
cara untuk membuat rambut menarik adalah dengan mewarnai rambut. Mewarnai
rambut tidak hanya merubah warna rambut dari putih (uban) menjadi hitam atau
warna yang dikehendaki tetapi juga untuk fashion. Mewarnai rambut bagi
seseorang sudah menjadi kebutuhan, agar dalam setiap penampilan lebih menarik.
Pewarna alami (vegetable dye)
merupakan pewarna yang diperoleh dari bahan-bahan tumbuh-tumbuhan yang memiliki
zat warna. Zat warna ini merupakan senyawa organik tak jenuh yang memiliki
komposisi zat penguat warna dan zat pengikat warna. Pewarna alami dapat
diperoleh mulai dari daun, kulit batang pohon, bunga bahkan juga dapat
diperoleh dari biji-bijian dan kulit buah tertentu. Salah satu pewarna alami
yang berasal dari biji-bijian yaitu biji papaya. Biji papaya berbentuk agak
bulat dengan diameter kurang lebih 5 mm dan berwarna hitam kecoklatan. Kulit
biji papaya berwarna hitam dengan permukaan kasar,bergerigi, membentuk
alur-alur sepanjang biji,tebal dank eras. Sewaktu masih melekat pada buah, biji
dilapisi oleh suatu lapisan kulit biji yang berwarna bening, halus dan agak
lunak . Biji papaya mengandung vitamin B, alkaloid, steroid, tannin, senyawa
golongan fenol, terpenoid dan saponin. Selanjutnya biji papaya mengandung
karbohidrat dala jumlah kecil, air, abu, protein, dan juga lemak. Biji papaya
juga mengandung zat pewarna glucoside caricin dan carpain, kedua zat inilah yang
berperan dalam menutrisi dan menghitamkan rambut secara alami (jettz, 2012).
Berdasarkan
hal tersebut , penulis ingin mengekplorasi peran metabolit sekunder ; glucoside carcirin dan carpaine dari biji papaya sebagai
senyawa yang dapat menutrisi dan menghitamkan rambut secara alami. Target
luaran yang diharapkan di dalam penelitian ini adalah mampu membuat suatu semir
penghitam rambut alami dengan menggunakan biji papaya yang di dapat dari pertanian
pepaya yang ada di desa Payangan Gianyar Bali.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1.Bagaimana
Pengaruh Metabolit Sekunder glucoside caricin dan carpaine
mampu menghitamkan rambut uban secara
alami ?
1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Pengaruh Metabolit
Sekunder yang bernama glucoside caricin dan
carpaine mampu menghitamkan rambut
uban secara alami
1.3.2. Tujuan Khusus
1.3.2.1.Mengetahui cara menganalisis
metabolit sekunder pada biji
papaya
1.3.2.2.Mengetahui
kandungan-kandungan lain pada biji papaya
1.3.2.3 Mengetahui cara membuat semir
rambut hitam dari biji papaya
1.4 Luaran yang Diharapkan
1.4.1
Terbentuknya suatu hasil karya dengan memanfaaatkan biji
papaya sebagai suatu zat yang dapat
mengitamkan rambut secara
alami
1.4.2
Hasil penelitiaan dapat dimanfaatkan sebagai khazanah ilmu pengetahuan
1.5 Manfaat
1. 5.1 Bagi Masyarakat
Diharapkan
di dalam penelitian ini masyarakat dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap pemanfaatan limbah menjadi barang yang lebih berguna.
1.5.2 Bagi Mahasiswa
Penelitian
ini dapat dijadikan sumber informasi terhadap potensi metabolit sekunder di
dalam biji papaya dan manfaatnya terhadap rambut.